5 Ciri-Ciri Anak Kelebihan Protein yang Wajib Diketahui

5 Ciri-Ciri Anak Kelebihan Protein yang Wajib Diketahui

1 tahun yang lalu
Dibaca 29,69 ribu

Protein adalah salah satu nutrisi yang penting untuk pertumbuhan anak, khususnya untuk membantu pembentukan otot dan tulang serta perkembangan otak.

Selain mendukung pertumbuhan, protein juga membantu meningkatkan imun anak. Pentingnya fungsi protein juga didukung fakta bahwa nutrisi ini terlibat dalam fungsi setiap sel tubuh kita.

Mengingat berbagai fakta tersebut, protein tergolong sebagai nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh. Makanya, banyak orang tua yang memberikan berbagai asupan protein untuk mendukung pertumbuhan si Kecil. Salah satunya adalah dengan memberikan susu tinggi protein.

Akan tetapi, kita sebenarnya tidak membutuhkan jumlah protein yang terlalu tinggi sebab kelebihan protein pada anak juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Salah satu dampak yang paling sering terjadi pada anak kelebihan protein adalah obesitas.

 

Berapa Jumlah Asupan Protein yang Dibutuhkan Anak?

Berdasarkan tabel angka kecukupan gizi yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, anak usia 7-9 tahun perlu sekitar 45 gram protein, sedangkan anak usia 10-12 tahun membutuhkan 50 gram protein per hari. Sementara itu, anak yang berusia lebih kecil atau balita membutuhkan lebih sedikit jumlah protein.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan protein per hari sebesar 1,43 gram/100 kcal atau 5,7 persen dari energi untuk anak usia 1 tahun. Anak berusia 2 tahun membutuhkan asupan protein 1,2 gram/100 kcal atau 4.8 persen dari energi per hari.

Dengan demikian, anak berusia satu tahun sebenarnya hanya membutuhkan protein sekitar 11 gram per hari. Agar mendapatkan asupan protein yang sesuai (tidak berlebih dan tidak kurang) anak berusia lebih dari 12 bulan hanya perlu minum 2-3 gelas susu per hari.

Anda juga perlu memperhatikan asupan makanan si Kecil supaya bisa memberikan jumlah protein yang sesuai. Pastikan tidak memberikan terlalu banyak makanan sumber protein jika Anda sudah memberikan susu tinggi protein untuk si Kecil.

 

Bagaimana jika Anak Kelebihan Protein?

Sebuah studi yang dilakukan oleh Erasmus University Medical Centre di Rotterdam menunjukkan bahwa kebanyakan anak telah mengonsumsi 40 gram protein sehari atau empat kali lipat di atas kebutuhan mereka.

Professor Karen Campbell dari Institute for Physical Activity and Nutrition di Deakin University membeberkan fakta bahwa balita dan anak-anak mengonsumsi dua hingga tiga kali lipat lebih banyak protein dari jumlah yang direkomendasikan di Australia.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa kelebihan protein pada anak mengakibatkan mereka mengalami kegemukan atau obesitas.

Kabar buruknya, kelebihan berat badan pada anak yang mengonsumsi protein berlebih itu bersumber dari lemak, bukan dari massa tubuh lainnya, seperti otot atau tulang.

Lalu bagaimana jika anak kelebihan protein?

Langkah utama untuk menangani anak kelebihan protein adalah dengan membatasi jumlah asupan protein mereka.

Berikan makanan sumber protein sesuai dengan kebutuhan energi si Kecil per hari. Selain itu, ajak anak lebih aktif bergerak dan rutin berolahraga untuk membakar lebih banyak kalori.

 

Ciri-ciri Anak Kelebihan Protein

Terdapat 5 ciri-ciri kelebihan protein pada anak yang perlu Anda perhatikan, yaitu:

1. Lebih Sering Buang Air Kecil

Jika si Kecil sering buang air kecil, itu bisa jadi adalah salah satu tanda anak kelebihan protein. Hal ini disebabkan ginjal hanya dapat memecah protein sampai batas tertentu, sehingga kelebihan protein akan menumpuk dan menciptakan kondisi asam di ginjal yang menyebabkan anak sering buang air kecil.

2. Gangguan Kecemasan dan Mudah Marah

Ciri-ciri lain anak kelebihan protein adalah mengalami gangguan kecemasan dan mudah marah. Hal ini disebabkan karena protein mengandung sedikit pati (zat tepung) yang berperan merangsang pelepasan hormon serotonin untuk membantu merasa rileks dan optimistis.

3. Gangguan Pencernaan (Sembelit atau Diare)

Anak yang mengonsumsi makanan kaya protein, terutama yang bersumber dari hewani, bisa mengalami gangguan pencernaan, baik sembelit atau justru diare. Sebab, sumber protein hewani minim kandungan serat yang berfungsi untuk menjaga kesehatan usus dan melancarkan pencernaan.

4. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas

Kelebihan berat badan juga bisa jadi ciri-ciri kelebihan protein pada anak. Sebab, asupan protein berlebih menimbulkan kelebihan kalori dalam tubuh. Jika anak tidak banyak beraktivitas fisik, kelebihan kalori itu akan disimpan tubuh sebagai lemak dan mengakibatkan kenaikan berat badan.

5. Kelelahan

Anak kelebihan protein juga akan selalu merasa lelah meski mereka sudah cukup tidur atau istirahat. Pasalnya, asupan protein berlebih membuat ginjal dan hati bekerja lebih keras.

 

Dampak anak kelebihan protein

1. Obesitas

Masalah utama yang ditimbulkan dari konsumsi protein berlebih adalah kegemukan atau obesitas. Hal ini disebabkan kelebihan protein pada anak membuat asupan kalori mereka juga berlebih. Kalori yang tidak terbakar pun akhirnya akan diubah menjadi lemak tubuh dan membuat berat badan anak terus naik.

2. Kerusakan organ

Kelebihan protein pada anak juga bisa berdampak pada kesehatan organ mereka. Jumlah protein yang terlalu tinggi di dalam tubuh akan membuat ginjal dan hati bekerja lebih keras. Kondisi ini pun bisa mengakibatkan kerusakan ginjal dan hati.

3. Risiko penyakit jantung

Kelebihan protein juga membuat anak lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskular atau gangguan jantung dan pembuluh darah. Risiko ini berkaitan erat dengan kondisi obesitas yang kerap dialami anak yang kelebihan protein.

 

Asupan Protein Sesuai Kebutuhan Anak

Kelebihan protein memang berefek negatif, tapi harus dipahami bahwa nutrisi ini tetap diperlukan tubuh. Untuk memberikan asupan protein yang sesuai kebutuhan anak, Anda bisa memberikan produk susu tinggi protein.

Anda juga bisa memberikan PediaSure pada si Kecil. PediaSure mengandung 3 sumber protein, yaitu kasein, whey, dan isolat soya yang takarannya sudah disesuaikan kebutuhan si Kecil.

Protein whey merupakan jenis yang mudah dan cepat diserap serta dicerna tubuh. Jenis protein ini dapat menunjang pertumbuhan otot, memperkuat daya tahan tubuh, dan pertumbuhan anak secara optimal.

Sementara protein kasein bermanfaat untuk membantu proses penyerapan mineral seperti kalsium dan fosfor. Manfaat besar dari protein kasein adalah memelihara fungsi pencernaan, menjaga fungsi otot, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Terakhir, kandungan protein soya pada Pediasure bersumber dari kedelai yang meunjang pertumbuhan dan kondisi tubuh secara keseluruhan.

PediaSure formula baru juga dilengkapi campuran probiotik, sumber protein kompleks, serta diformulasi dengan arginine dan vitamin K2. Oleh karenanya, PediaSure dapat menjadi nutrisi tambahan untuk mendukung pertumbuhan tulang dan bantu daya piker si Kecil dengan jumlah protein yang sesuai kebutuhan anak.

PediaSure tersedia dalam 4 varian rasa yang enak dan disukai anak, yaitu vanilla, madu, cokelat, dan Classic Milky (rasa baru yang tidak manis). Berikan dua gelas PediaSure sehari untuk melengkapi nutrisi si Kecil. Anda dapat menyajikan empat sendok takar PediaSure yang dicampur dengan 190 ml air hangat/dingin (<35oC).

Jadi, sudah tahu ‘kan Bu apa saja yang perlu diperhatikan dalam memberi susu tinggi protein untuk anak? Perhatikan juga makanannya, ya Bu!

 

 

SUMBER:

Why Extra Protein for Your Child Is Unnecessary – and Possibly Dangerous - Cleveland Clinic. Retrieved on June 19, 2022 from https://health.clevelandclinic.org/why-extra-protein-for-your-child-is-unnecessary-and-possibly-dangerous/ 

Obesity warning for parents after study finds toddlers 'consume four times too much protein on average' - The Independent. Retrieved on June 19, 2022 from https://www.independent.co.uk/news/health/protein-toddlers-consume-four-times-too-much-obesity-body-fat-children-milk-cheese-meat-dairy-a7745566.html  

Is Your Child Eating Too Much Protein? - Parents. Retrieved on June 19, 2022 from https://www.parents.com/recipes/scoop-on-food/is-your-child-eating-too-much-protein/  

Unexpected Facts About Protein and Kids - Dr Jennifer Cohen. Retrieved on June 19, 2022 from https://www.drjennifercohen.com/protein-and-kids/  

Too much protein a risk for childhood obesity - Deakin University. Retrieved on June 19, 2022 from https://www.deakin.edu.au/about-deakin/news-and-media-releases/articles/too-much-protein-a-risk-for-childhood-obesity 

High protein intake in young children and increased weight gain and obesity risk1 | The American Journal of Clinical Nutrition - Oxford Academic. Retrieved on June 19, 2022 from https://academic.oup.com/ajcn/article/103/2/303/4564762  

Tabel angka kecukupan gizi rata -rata yang dianjurkan (per orang per hari) untuk anak umur 7 - 12 tahun - Kemkes RI. Retrieved on June 19, 2022 from http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/tabel-angka-kecukupan-gizi-rata-rata-yang-dianjurkan-per-orang-per-hari-untuk-anak-umur-7-12-tahun