
Inilah 7 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Anak. Ibu Wajib Tahu!
1 tahun yang lalu
Dibaca 9,1 ribu
Perkembangan anak pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan sikap dan perilaku anak di masa depan berbeda-beda. Lalu, apa saja faktor yang memengaruhi perkembangan anak?
Daftar isi
Yuk, cari tahu informasi di sini, Bu!
Faktor Genetik
Faktor yang memengaruhi perkembangan anak adalah faktor genetik atau keturunan. Tidak dapat dimungkiri bahwa si Kecil mewarisi genetik dari orang tuanya.
Hal inilah yang berperan besar terhadap tumbuh kembangnya hingga kelak ia dewasa. Ciri-ciri fisik seperti tinggi badan, berat badan, warna mata, tekstur rambut, serta bakatnya di bawah oleh gen.
Pola Asuh
Tidak hanya sebatas gen, pola asuh tepat bakal juga berperan penting terhadap perkembangan si Kecil.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) bahkan menyebutkan bahwa pola asuh menjadi bagian terpenting dalam pembentukan kompetensi sosial, emosi, dan kemampuan kecerdasan atau intelektual anak.
Setidaknya ada empat macam pola asuh yang bisa Ibu terapkan sesuai kebutuhan dan lingkungan, yakni:
- Uninvolved atau kurang terlibat
- Indulgent atau permisif
- Authoritative atau demokratis
- Authoritarian atau otoriter
Pentingnya Pola Asuh Terhadap Perkembangan Anak
Pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak memiliki peran krusial. Orangtua yang menginvestasikan lebih banyak waktu dan energi bersama si Kecil akan melihat pertumbuhan yang positif.
Bentuk pola asuh anak dari orangtua satu dan yang lain mungkin berbeda, dan akan memengaruhi bagaimana perkembangan anak ke depannya. Menurut penelitian dan bukti ilmiah, ada beberapa pola asuh orang tua yang mendukung perkembangan anak, yakni:
● Merespons anak dengan cara yang tepat
● Menunjukkan kehangatan dan kepekaan
● Memiliki aturan dan rutinitas di dalam rumah
● Membaca buku bersama dan berkomunikasi dengan anak
● Mendukung kesehatan dan keselamatan si kecil
● Mendisiplinkan anak dengan cara tepat tanpa kekerasan
Berdasar penelitian, orangtua yang mempraktikkan pola asuh di atas dapat membantu anak untuk sehat, aman, dan sukses di aspek emosi, perilaku, kognitif, dan sosial
Jenis Kelamin Anak
Jenis kelamin anak merupakan faktor penting lain yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak.
Anak laki-laki dan perempuan tumbuh dengan cara berbeda, terutama menjelang pubertas. Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan secara fisik lebih kuat dari anak perempuan. Namun, anak perempuan cenderung lebih cepat dewasa pada masa remaja, sedangkan anak laki-laki perlu waktu lebih lama.
Selain itu, temperamen dan sifat anak laki-laki dan perempuan juga bervariasi, membuat mereka menunjukkan minat pada hal berbeda.
Sekolah Anak
Sekolah juga menjadi faktor penting perkembangan si Kecil. Sebab, anak menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah.
Untuk itu, penting bagi Ibu dan Ayah memilih dengan cermat sekolah terbaik untuk buah hati. Mulai dari pelajari filosofi pengajaran sekolah, siapa pengurus dan gurunya, bagaimana ekstrakulikuliernya. Jika memungkinkan, ajaklah si kecil melihat calon sekolahnya apakah cocok atau tidak.
Alih-alih internet dan video game, dorong anak untuk berpartisipasi dalam olahraga atau kegiatan komunitas lainnya.
Lingkungan Sekitar
Tidak banyak yang sadar bahwa lingkungan sekitar turut serta dalam membentuk perkembangan anak. Hal ini berkaitan dengan cara ia belajar bahkan cara ia menyikapi sesuatu.
Sebagai contoh, lingkungan yang ramai, meriah, dan banyak orang akan membuat si Kecil mudah bersosialisasi dan mengenali karakter orang lain. Sebaliknya, jika lingkungan si Kecil sepi, maka bukan tidak mungkin ia akan cenderung menutup diri.
Stimulasi Kognitif dan Motorik
Meski terdengar sepele, stimulasi kemampuan kognitif dan motorik juga memengaruhi perkembangan anak.
Kemampuan kognitif pada dasarnya adalah keterampilan berbasis otak yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas apapun dari yang sederhana hingga yang paling kompleks. Sementara kemampuan motorik adalah kemampuan untuk menggerakkan kepala, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya.
Untuk menstimulasi kemampuan kognitif, Ibu bisa mengajukan beberapa pertanyaan untuk memicu si Kecil agar mau berpikir dan memberikan jawaban. Untuk kemampuan motorik bisa diasah dengan melakukan aktivitas fisik, misalnya olahraga atau bermain.