
Si Kecil Alami Gangguan Pertumbuhan? Perhatikan Asupan Gizinya!
2 tahun yang lalu
Dibaca 3,18 ribu
5 Menit membaca
Siapa yang tidak senang bila anaknya tumbuh dan berkembang dengan tubuh yang sehat dan aktif berkegiatan? Beberapa hal ini bisa terjadi bila didukung dengan pemberian asupan nutrisi yang tepat pada si Kecil.
Namun, tak jarang dalam masa pertumbuhan, si Kecil jadi tidak memperoleh cukup kalori dan nutrisi yang tepat. Akibatnya anak jadi kekurangan gizi. Kondisi kekurangan gizi atau yang juga disebut malnutrisi bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuatnya lebih mudah mengalami sakit atau infeksi.
Daftar isi
Tak hanya itu, kekurangan gizi pada si Kecil akan menghambat proses tumbuh dan kembangnya.
Untuk membantu ibu memahami kondisi anak kurang gizi, berikut informasi terkait tanda-tanda, penyebab, sekaligus cara mengatasinya.
Pentingnya Anak Sekolah Mendapat Asupan Gizi yang Baik
Mungkin Ibu bertanya-tanya apa sih dampak kekurangan gizi pada anak, terutama yang telah memasuki usia sekolah.
Memasuki masa sekolah, sekitar usia 6 hingga 12 tahun, si Kecil membutuhkan asupan nutrisi yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh serta mendukung pertumbuhan dan perkembangannya tetap optimal.
Membantu si Kecil untuk memiliki kebiasaan makan yang baik dan memastikan kebutuhan nutrisinya terpenuhi dapat mencegah terjadinya malnutrisi maupun obesitas. Ketika si Kecil mengalami malnutrisi, terutama pada masa sekolah, akan membuatnya mengalami kesulitan belajar, sering sakit, dan pertumbuhan tubuh yang tidak optimal.
Penelitian membuktikan bahwa anak yang tidak terpenuhi kebutuhan nutrisinya sejak dalam kandungan hingga usia sekolah memiliki energi yang kurang dan lebih tidak tertarik belajar. Hal ini tentu berpengaruh besar pada perkembangan kognitif si Kecil.
Tanda-tanda Anak Kurang Gizi
- Proses tumbuh kembang jadi melambat.
- Berat badan terus menurun atau proses kenaikan berat badan yang melambat.
- Kurang aktif dan makan sedikit.
- Adanya perubahan perilaku, seperti si Kecil jadi mudah merasa cemas, tersinggung, dan lambat dalam mengerjakan sesuatu.
- Sering mengalami sakit dan memerlukan waktu lama untuk sembuh.
- Mudah merasa lelah dan lemas saat menjalani aktivitas.
Penyebab Anak Kurang Gizi
- Memiliki penyakit tertentu, seperti cerebral palsy, fibrosis kistik, jantung bawaan, dan kanker.
- Mengalami masalah pencernaan.
- Perubahan perilaku atau psikologis yang membuat si kecil menghindari atau menolak makanan.
- Si Kecil tidak selera makan.
Cara Memenuhi Nutrisi untuk Anak Kurang Gizi
Cara tepat untuk membantu anak kurang gizi yaitu dengan memenuhi kembali nutrisi yang ia perlukan. Ibu bisa berkonsultasi ke dokter ahli nutrisi. Biasanya dokter akan mengukur berat dan tinggi badan untuk mengetahui apakah si Kecil tergolong dalam kondisi yang masih wajar untuk seusianya.
Selain itu, ibu juga perlu melakukan langkah-langkah seperti di bawah ini:
- Berikan camilan sehat di antara waktu makan.
- Pastikan jadwal makannya teratur
- Ajak anak untuk aktif bergerak
- Konsumsilah makanan dan minuman yang mengandung tinggi protein dan kalori seperti susu dan produk turunannya. Misalnya keju, yoghurt, dan es krim.
Nutrisi yang Dibutuhkan Anak Usia Sekolah
Lalu, apa saja ya nutrisi yang diperlukan si Kecil yang sudah memasuki usia sekolah? Berikut penjelasannya.
1. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh si Kecil untuk memelihara kesehatan tubuh dan mendukung perkembangannya. Misalnya saja kalsium dan vitamin D yang membantu pertumbuhan tulang si Kecil.
Vitamin atau mineral mudah didapatkan dari konsumsi buah dan sayur secara rutin dan konsisten. Khusus untuk vitamin D dapat diperoleh dari sinar matahari.
2. Makanan Pokok atau Karbohidrat
Makanan pokok atau karbohidrat adalah nutrisi yang tidak boleh dilewatkan si Kecil. Karbohidrat memberikan energi untuk tubuh si Kecil bisa beraktivitas sehari-hari.
3. Protein
Anak yang tidak mendapatkan cukup protein biasanya sering mengalami masalah kesehatan seperti kelelahan, sulit konsentrasi, pertumbuhan lambat, nyeri sendi dan tulang, serta masalah pada daya tahan tubuh.
4. Lemak Baik
Lemak tak jenuh seperti asam lemak omega 3 memiliki peran besar dalam perkembangan kognitif si Kecil. Beberapa makanan sumber lemak baik seperti alpukat dan kacang-kacangan.
5. Olahan Susu
Olahan susu juga menjadi salah satu asupan nutrisi yang tidak boleh ketinggalan lho Bu! Berbagai olahan susu yang bisa Ibu sajikan untuk si Kecil misalnya keju atau yogurt.
6. Air
Selain makanan, kebutuhan cairan si Kecil juga perlu diperhatikan. Pastikan si Kecil minum air putih 6 hingga 8 gelas sehari.
Selain nutrisi, pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak juga sangat besar lho Bu! Bahkan, penelitian membuktikan bahwa gaya pola asuh anak sejak usia dini memiliki pengaruh besar pada perkembangan kognitifnya.
Menerapkan pola asuh yang responsif gender atau menerapkan kesetaraan apapun jenis kelamin anak tidak hanya memiliki pengaruh baik pada perkembangan kognitif si Kecil tapi juga perkembangan sosial dan emosionalnya lho Bu!