Mengenal Hiperkalsemia, Kelebihan Kalsium yang Bisa Terjadi pada Anak

Mengenal Hiperkalsemia, Kelebihan Kalsium yang Bisa Terjadi pada Anak

1 tahun yang lalu
Dibaca 16,07 ribu

Kalsium adalah mineral penting yang mengalir di dalam darah si Kecil. Fungsi utama kalsium adalah untuk menjaga kesehatan tulang.

Sebagai orang tua, apakah Anda tahu bahwa anak-anak bisa kelebihan kalsium? Dalam dunia medis, kelebihan kalsium dikenal dengan istilah hiperkalsemia.

Kelebihan kalsium bisa disebabkan pemberian asupan susu tinggi kalsium untuk anak yang tidak sesuai takaran, sampai beberapa penyakit tertentu.

Yuk, simak ulasan lengkap kelebihan kalsium pada anak di bawah ini!

Apa itu Kelebihan Kalsium?

Hiperkalsemia adalah kondisi ketika kadar kalsium di dalam tubuh berada di atas ambang batas normal.

Saat diperiksa di laboratorium, anak dikatakan mengalami hiperkalsemia ketika kadar kalsium serum total di dalam darah di atas 12 mg/dL (3 mmol/L).

Kadar kalsium di dalam darah dikendalikan vitamin D, hormon paratiroid, organ ginjal, dan tulang. Apabila ada masalah pada metabolisme hormon, vitamin, atau ada gangguan pada organ vital tersebut, setiap orang bisa kelebihan kalsium.

Kelebihan kalsium lebih umum dialami orang dewasa. Namun, anak-anak juga bisa mengalami masalah kesehatan ini.

Sayangnya, saat terkena hiperkalsemia, biasanya anak-anak sudah dalam kondisi yang parah karena kondisinya terlambat dideteksi.

Hal ini disebabkan oleh jarangnya anak tes darah rutin, seperti orang dewasa. Untuk itu, para orang tua sebaiknya mewaspadai gejala atau efek yang dirasakan anak saat kelebihan kalsium.

Efek Kelebihan Kalsium

Fungsi kalsium tak hanya menjaga kesehatan tulang. Kadar kalsium dalam darah yang tepat juga sangat penting untuk mengendalikan fungsi saraf, otot, saluran pencernaan, ginjal, dan jantung agar bisa bekerja normal.

Tubuh anak-anak membutuhkan kalsium dengan jumlah berbeda-beda, tergantung usia dan kondisi kesehatannya.

Bayi sehat usia 0-11 bulan membutuhkan 200 miligram, anak-anak sehat usia 1-3 tahun membutuhkan 650 miligram, sedangkan anak-anak sehat usia 4-9 tahun membutuhkan 1.000 miligram.

Ketika keseimbangan mineral ini terganggu, anak bisa merasakan efek kelebihan kalsium, di antaranya:

        Sakit perut

        Sembelit

        Sering kencing

        Sakit kepala

        Rewel

        Sejumlah otot sering kedutan

        Badan lemas

        Mual atau muntah

        Sakit perut bagian samping

        Tidak nafsu makan

 Kelebihan kalsium ringan biasanya hanya menunjukkan gejala tidak spesifik yang mirip penyakit lain, seperti anak jadi sembelit atau badannya lemas.

Tapi, untuk kasus hiperkalsemia yang parah, berat badan anak jadi tidak normal dan tumbuh kembangnya terganggu.

Baca Juga: Ini Cara Cek Berat Badan Ideal Anak!

Penyebab Kelebihan Kalsium

Ada cukup banyak penyebab hiperkalsemia. Berikut ini beberapa hiperkalsemia yang umum dijumpai:

        Konsumsi berlebihan produk susu tinggi kalsium untuk anak

        Faktor keturunan ketika ada salah satu anggota keluarga yang mengidap hiperkalsemia hipokalsiurik familial

        Hipertiroid atau kelenjar tiroid terlalu aktif

        Penyakit ginjal bawaan

        Sindrom williams karena kelainan genetik bawaan

        Penyakit kanker seperti sarkoma ewing, limfoma, atau neuroblastoma

        Lahir dengan kondisi ibu hamil hiperparatiroidisme (kelebihan hormon paratiroid)

        atau hipokalsemia (kekurangan kalsium)

        Efek tirah baring atau bed rest dalam waktu yang lama

        Penyakit paget yang memengaruhi dan merusak tulang

Akibat Kelebihan Kalsium

Para orang tua sebaiknya tidak menyepelekan hiperkalsemia pada anak. Pasalnya, dalam jangka panjang, kelebihan kalsium menyebabkan:

1. Osteoporosis

Jika tulang terus melepaskan kalsium ke dalam darah, anak bisa mengalami osteoporosis (pengeroposan tulang) yang biasanya dirasakan kalangan lansia. Osteoporosis pada anak bisa menyebabkan si Kecil jadi sering patah tulang, tulang belakangnya melengkung, atau tinggi badan di bawah normal.

2. Batu Ginjal

Jika urine terlalu banyak mengandung kalsium, kristal urine bisa terbentuk di ginjal. Apabila berlarut-larut, tidak menutup kemungkinan anak bisa terkena penyakit batu ginjal. Penyakit ini bisa membuat buang air kecil terasa sangat menyakitkan.

3. Gagal Ginjal

Kelebihan kalsium yang parah lambat laun juga bisa merusak ginjal dan memicu gagal ginjal. Kondisi ini bisa fungsi ginjal untuk membersihkan darah dan menyaring cairan di seluruh tubuh terganggu.

4. Gangguan Sistem Saraf

Hiperkalsemia parah juga bisa menyebabkan anak kebingungan, irama jantung tidak normal, dan koma karena sistem saraf terganggu.

Cara Mengatasi Kelebihan Kalsium

Ada beberapa cara yang biasanya dilakukan untuk mengatasi kondisi kadar kalsium di dalam tubuh melebihi ambang batas normal, di antaranya:

1. Banyak Minum dan Istirahat

Untuk kasus hiperkalsemia ringan, penderita umumnya dianjurkan untuk banyak minum cairan. Selama proses ini, penderita dianjurkan untuk istirahat atau tidak boleh banyak gerak.

2. Terapi Hidrasi

Dokter akan memberikan terapi cairan dengan saline normal atau NaCl lewat infus untuk merangsang pembuangan kalsium dari tubuh lewat urine. Dengan begitu, kadar kalsium serum bisa menurun.

3. Terapi Obat

Untuk hiperkalsemia terkait kanker, hiperparatiroid, atau kelebihan vitamin D; dokter biasanya meresepkan obat tambahan untuk menormalkan kadar kalsium serum dalam darah.

4. Cuci Darah

Apabila kadar kalsium ajek tinggi dan mengancam jiwa, dokter biasanya segera menganjurkan penderita menjalani cuci darah.

5. Operasi dan Tindakan Medis Lain

Di beberapa kasus hiperkalsemia yang parah dan tidak efektif diatasi dengan terapi obat, hidrasi, atau cuci darah, dokter terkadang menyarankan operasi pengangkatan jaringan atau kelenjar yang bermasalah.

6. Memantau Kondisi Sekaligus Menjaga Gaya Hidup Sehari-Hari

Apabila kelebihan kalsium cenderung ringan, dokter biasanya hanya memantau perkembangan kesehatan pasien secara berkala, terutama bagian tulang dan ginjal.

Sembari menunggu hiperkalsemia kembali normal, dokter biasanya menyarankan pasien untuk menjalani gaya hidup sehat.

7. Kontrol Makanan dan Berbagai Produk Susu tinggi Kalsium untuk Anak

Umumnya, perubahan gaya hidup penderita hiperkalsemia adalah mengontrol asupan makanan dan susu tinggi kalsium.

Contoh kontrol makanan adalah menghindari konsumsi makanan tinggi kalsium, seperti ikan salmon, almon, brokoli, dan lain sebagainya.

PediaSure, Solusi Nutrisi yang Seimbang untuk Anak

Sebagai solusi asupan nutrisi tambahan yang seimbang bagi si Kecil, Anda bisa memilih PediaSure. Nutrisi harian PediaSure mengandung gizi lengkap dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan anak.

Kandungan seimbang antara kalsium, tiga sumber protein kompleks, arginine, dan vitamin K2, dan berbagai jenis nutrisi lain menjadikan PediaSure aman dikonsumsi secara rutin dan proporsional.

PediaSure juga diperkaya dengan campuran sinbiotik yang unik (prebiotik FOS dan probiotik L. acidophilus), 14 vitamin, dan 9 mineral yang dapat memperkuat daya tahan tubuh agar anak tak gampang sakit.

Tak hanya itu, kandungan omega 3, omega 6, AA, dan DHA dalam nutrisi tambahan ini bisa mendukung kemampuan berpikir si Kecil.

Untuk mendapatkan manfaat optimal dan menghindari konsumsi berlebihan, cukup berikan PediaSure dua kali sehari secara rutin. Dalam tiap penyajiannya, berikan empat sendok takar ditambah ke dalam 190 mililiter air matang, maka PediaSure siap diminum si Kecil.

Memberikan asupan nutrisi tambahan, seperti susu tinggi kalsium untuk anak memang penting. Akan tetapi, pastikan juga si Kecil juga mendapat asupan makanan padat yang bergizi lengkap dan seimbang. Dengan demikian, si Kecil terhindar dari risiko hiperkalsemia atau berbagai jenis penyakit lain terkait kelebihan nutrisi.

 

 

SUMBER:

What is hypercalcemia? - Children's Hospital of Philadelphia . Retrieved on June 19, 2022 from  https://www.chop.edu/conditions-diseases/hypercalcemia

Neonatal Hypercalcemia - Pediatrics - MSD Manual Professional Edition. Retrieved on June 19, 2022 from https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/metabolic-electrolyte-and-toxic-disorders-in-neonates/neonatal-hypercalcemia

Hypercalcemia in Children and Adolescents - PMC. Retrieved on June 19, 2022 from https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/metabolic,-electrolyte,-and-toxic-di sorders-in-neonates/neonatal-hypercalcemia

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2019 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK MASYARAKAT - KEMKES RI . Retrieved on June 19, 2022 from http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf

Pediatric Hypercalcemia - Children's Health . Retrieved on June 19, 2022 from https://www.childrens.com/specialties-services/conditions/hypercalcemia

Milk-Alkali Syndrome: Symptoms, Causes, and Diagnosis - Healthline . Retrieved on June 19, 2022 from https://www.healthline.com/health/milk-alkali-syndrome#causes

Hypercalcemia - Symptoms and causes - Mayo Clinic. Retrieved on June 19, 2022 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hypercalcemia/symptoms-causes/syc-20355523

A Practical Approach to Hypercalcemia - American Academy of Family Physicians. Retrieved on June 19, 2022 from https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2003/0501/p1959.html

Pediatric Hypercalcemia - Pediatric EM Morsels. Retrieved on June 19, 2022 from https://pedemmorsels.com/pediatric-hypercalcemia/

Facts About High Potassium in Patients with Kidney Disease - National Kidney Foundation . Retrieved on June 19, 2022 from https://www.kidney.org/atoz/content/hyperkalemia/facts

Hypercalcemia: Causes, Symptoms, and Treatment - Healthline . Retrieved on June 19, 2022 from https://www.healthline.com/health/hypercalcemia#causes

Hypercalcemia - discharge - MedlinePlus Medical Encyclopedia . Retrieved on June 19, 2022 from https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000044.htm