Inilah 5 Cara Mengukur Tinggi Badan Anak yang Baik dan Benar

Inilah 5 Cara Mengukur Tinggi Badan Anak yang Baik dan Benar

3 tahun yang lalu
Dibaca 30,64 ribu

“Sudahkah Ibu menerapkan cara yang tepat?”

Tinggi badan adalah tolok ukur penting untuk mengetahui seberapa baik tumbuh kembang seorang anak. Jika ternyata tinggi badannya berada di bawah angka wajar sesuai usia, maka orang tuanya harus memberikan perhatian khusus. Inilah mengapa Ibu harus rutin mengukur tinggi badan anak.

Namun, tahukah Ibu, kalau mengukur tinggi badan anak itu ada cara yang tepat lho. Untuk bantu Ibu awasi pertumbuhan anak, berikut ini lima cara mengukur tinggi badan anak yang baik dan benar.

1. Lakukan di permukaan lantai dan tembok yang rata

Jika Ibu tak memiliki alat pengukur tinggi badan, tak jadi masalah. Ibu cukup meminta anak berdiri di atas permukaan lantai yang rata, sambil menempel ke tembok yang tegak. Usahakan anak berdiri di atas lantai ya Bu, jangan ada alas apa pun. Tujuannya adalah supaya hasil yang didapat lebih akurat.

2. Lepaskan alas kaki dan topi atau aksesoris rambut

Kepala dan alas kaki merupakan titik ukur yang digunakan. Dengan adanya alas kaki dan aksesoris rambut, maka hasil pengukuran tinggi anak tidak akan valid. Maka dari itu, minta anak untuk lepaskan sandal, sepatu, kaos kaki, bando, topi, atau aksesoris lainnya terlebih dahulu ya, Bu.

3. Pastikan kepala, bahu, bokong, betis, dan tumit menyentuh permukaan dinding

Ternyata berdiri di atas permukaan rata tanpa alas saja belum cukup untuk dapatkan hasil ukur yang benar. Setelah pastikan tembok tempat mengukur itu rata, maka pastikan kepala, bahu, bokong, betis, dan tumit anak menyentuh permukaan dinding. Artinya, pastikan anak berdiri tegak ya Bu. Kemudian, pastikan anak tidak menunduk atau pun mendongak saat Ibu melakukan pengukuran.

4. Gunakan alat bantu pipih, tempelkan pada bagian atas kepala, lalu buat tanda pada dinding

Alat bantu pipih ini bisa apa saja, hanya saja disarankan cukup tipis dan keras agar bisa digunakan sebagai alat penanda, seperti penggaris. Ibu bebas menggunakan penggaris kayu, mika, atau pun besi. Hanya saja pastikan saat mengukur, penggaris ini tidak melengkung ya, Bu. Kemudian, tandai tembok Anda dengan menggunakan pensil agar mudah dihapus.

5. Gunakan meteran untuk mengukur tinggi penanda dengan lantai rumah

Terakhir, gunakan meteran untuk mengukur berapa jarak antara coretan di tembok dengan permukaan lantai. Jika Ibu menggunakan meteran tali, maka minta anak untuk memegang erat meteran tersebut dengan ujung yang menyentuh permukaan lantai. Jika Ibu menggunakan meteran besi, maka gunakan bagian pengunci supaya meterannya tidak tergulung tanpa sengaja.

Itu dia lima cara mengukur tinggi badan anak yang baik dan benar. Ternyata caranya mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah ‘kan, Bu? Nah, untuk pastikan tumbuh kembang anak dapat berjalan optimal, Ibu juga perlu memperhatikan asupan nutrisi hariannya.

Untuk itu, Ibu perlu untuk selalu memberikan makanan sehat bergizi dan menambahkan susu PediaSure yang lezat, tinggi kalsium, dan dilengkapi 3 sumber bahan protein yang penting untuk jaga daya tahan tubuh anak dan dukung pertumbuhan nyata anak. Selain itu, nutrisi PediaSure juga terbilang lengkap lho, Bu. Ada 12 vitamin, 8 mineral, tinggi kalsium, dan LA, ALA, dan DHA.

Psst, 10 dari 10 Ibu Home Tester setuju tinggi badan si Kecil meningkat setelah mengonsumsi PediaSure selama 3 bulan* lho, Bu! Maka dari itu, yuk penuhi nutrisi harian anak dengan memberikan susu PediaSure 2x sehari!

 

*Berdasarkan hasil survey Home Tester Club Indonesia kepada 308 responden setelah mengonsumsi PediaSure selama 3 bulan (Desember 2019-Februari 2020)