
Waspada Keracunan pada Anak! Simak Penjelasannya Berikut Ini
9 bulan yang lalu
Dibaca 1,85 ribu
5 Menit membaca
Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, termasuk dalam hal asupan makanan dan minuman sehari-hari. Terlebih lagi, makanan merupakan sumber nutrisi yang dibutuhkan anak.
Melalui asupan makanan sehari-hari, diharapkan kebutuhan gizi anak dapat terpenuhi, sehingga Si Kecil dapat bertumbuh dengan baik. Namun, bagaimana jika makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh anak justru membuat si Kecil keracunan makanan? Tentu Ibu tak ingin hal itu terjadi.
Daftar isi
Lantas, apa tanda-tanda yang mungkin muncul hingga anak disebut keracunan makanan? Hal apa yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi keracunan makanan pada anak?
Pengertian Keracunan Makanan
Keracunan makanan dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Bahkan, anak lebih rentan terhadap keracunan makanan lantaran organ pencernaannya yang belum terbentuk sempurna.
Keracunan adalah masuknya zat yang bersifat racun ke tubuh hingga menimbulkan reaksi negatif. Zat racun tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran cerna, napas, maupun kulit dan mukosa.
Lantas, apa itu keracunan makanan? Keracunan makanan dapat diartikan sebagai masuknya zat racun ke tubuh melalui makanan dan juga minuman yang kita konsumsi. Keracunan makanan dapat disebabkan makanan dan minuman yang terkontaminasi kuman, bakteri, virus, zat kimia atau zat berbahaya lainnya.
Kontaminasi dapat terjadi selama proses pembuatan makanan, penyimpanan, penyajian, atau dari makanan dan minuman yang telah kedaluwarsa.
Zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh tersebut sering kali tidak kita sadari lantaran tidak berbau dan tidak berasa. Juga tidak dapat terlihat kecuali menggunakan alat seperti mikroskop. Meski zat yang masuk ke tubuh tersebut kecil dan dalam jumlah sedikit, tapi dampak yang ditimbulkan pada tubuh cukup besar dan kuat.
Gejala Keracunan Makanan pada Anak
Istilah keracunan makanan biasa digunakan untuk gejala penyakit yang muncul beberapa saat setelah pasien mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala keracunan sering kali muncul dalam hitungan jam sejak makanan terkontaminasi masuk ke dalam tubuh. Namun, bisa juga gejala baru muncul setelah beberapa waktu sejak makan makanan yang terkontaminasi.
Gejala keracunan makanan yang muncul dapat bervariasi tergantung pada sumber kontaminasinya. Sebagian besar kasus keracunan makanan menimbulkan satu atau lebih dari gejala berikut ini:
- Mual dan merasa tidak enak badan
- Muntah-muntah
- Diare berair dan atau berdarah
- Nyeri atau kram pada perut
- Demam
- Pusing dan lemas
Gejala tersebut juga dapat menjadi ciri-ciri keracunan makanan pada anak. Tingkat keparahan bisa mulai dari ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya setelah zat racun dikeluarkan tubuh melalui muntah dan diare, atau bisa juga menjadi parah, bahkan jika tidak ditangani dengan baik dapat berujung pada kematian.
Keparahan akibat keracunan makanan salah satunya disebabkan oleh dehidrasi karena tubuh yang terus kehilangan cairan akibat muntah dan diare. Hal ini dapat lebih parah jika terjadi pada anak-anak.
Penyebab Keracunan Makanan
Keracunan makanan disebabkan oleh masuknya makanan atau minuman yang terkontaminasi ke dalam tubuh. Makanan dan minuman tersebut bisa terkontaminasi oleh hal berikut ini:
- Bakteri, di antaranya bakteri Campylobacter, Salmonella, E. coli, Listeria, atau Shigella.
- Virus, beberapa virus seperti norovirus dan rotavirus diketahui dapat mencemari makanan dan menyebabkan keracunan.
- Parasit, adalah sejenis mikroba yang hidup bergantung pada organisme lain. Beberapa parasit yang dapat menyebabkan keracunan seperti toxoplasma dan giardia.
- Zat beracun, zat yang dihasilkan bakteri juga dapat mencemari makanan dan menyebabkan keracunan.
Penyebab keracunan makanan pada anak juga berpengaruh pada jangka waktu munculnya gejala keracunan sejak masuknya makanan yang terkontaminasi ke dalam tubuh. Misalnya, gejala keracunan akibat bakteri E.coli muncul antara 1-8 hari sejak makan makanan terkontaminasi, gejala keracunan akibat parasit giardia lambia dapat muncul antara 1-2 pekan sejak masuknya makanan yang terkontaminasi ke dalam tubuh. Sementara gejala keracunan akibat bakteri staphylococcus dapat muncul hanya dalam hitungan jam.