Perkembangan otak anak memiliki kaitan yang cukup erat dengan kemampuan perkembangannya, mulai dari kemampuan fisik dan motorik, sosial dan emosional, bahasa dan komunikasi, serta kognitif. Orang tua sebaiknya sudah memahami tahapan perkembangan anak sejak dini, sehingga kemampuan si Kecil dapat dikembangkan dengan baik.
Daftar isi
Dengan melatih perkembangan otak anak sejak dini, si Kecil akan tubuh menjadi dewasa yang sehat, cakap, dan sukses di kemudian hari. Orang tua tidak perlu bergantung pada kegiatan sekolah si Kecil untuk melatih perkembangannya, karena melatih perkembangan otak anak dapat dilakukan di rumah, lho. Simak 5 kegiatan kreatif untuk anak TK yang seru serta dapat dilakukan di rumah untuk melatih perkembangan otak anak!
1. Menyusun Puzzle
Orang tua dapat menyediakan permainan puzzle bergambar untuk si Kecil dan bermain bersama di Rumah. Dengan menyusun puzzle, si Kecil harus melihat potongan-potongan dari gambar yang telah terpisah dan berbeda-beda, kemudian mencari tahu bagaimana cara menyusun kembali menjadi gambar yang sempurna. Dengan begini, menyusun puzzle dapat melatih perkembangan otak si Kecil dan meningkatkan kemampuan kognitifnya.
2. Belajar Bahasa Baru dan Menuliskan Kosakata
Daya ingat si Kecil dapat ditingkatkan dengan mempelajari bahasa baru. Pada usia tersebut, belajar bahasa baru dapat membantu si Kecil untuk meningkatkan daya ingat dan fungsi mentalnya. Berbahasa lebih dari satu juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif, membentuk memori yang lebih baik, dan kreativitas si Kecil.
Belajar bahasa baru dapat dibersamai dengan menuliskan kosakatanya. Dengan mencatat kosakata, hal tersebut dapat merangsang otak si Kecil. Belajar bahasa baru dapat memperkaya kosakata dan dapat mengembangkan pemrosesan visual dan pendengaran si Kecil.
Hal ini dapat dilakukan dengan menyiapkan buku kecil untuk anak, kemudian minta ia untuk menuliskan kosakata bahasa baru yang didapatkannya ke dalam buku kecil tersebut.
3. Belajar Skill Baru
Mempelajari skill baru dapat melatih perkembangan otak anak, karena dapat meningkatkan fungsi memori dan memperkuat koneksi di otak si Kecil. Biarkan si Kecil mengeksplor hal-hal yang ingin ia lakukan, misalnya memasak, jadikan memasak itu keahlian barunya, orang tua dapat mengarahkan si Kecil untuk memasukan bumbu-bumbu sesuai dengan resep yang telah dimiliki.
Selain memasak, orang tua dapat mengajarkan si Kecil untuk merawat tanaman dan kebun, seperti menyiram tanaman dengan air, menggunting rumput, atau menanam tanaman baru. Ajari si Kecil skill baru tersebut dengan mempraktikkannya bersama, kemudian si Kecil juga bisa diarahkan untuk mengajarkan skill tersebut kepada orang lain, misalnya kakak atau adik.
Hal-hal tersebut tidak hanya melatih kemampuan kognitif, namun dapat melatih kemampuan fisik dan motorik serta bahasa dan komunikasi si Kecil.
4. Belajar Bermain Alat Musik atau Bernyanyi
Kreativitas si Kecil dapat ditingkatkan sejak dini dengan diberikan stimulasi untuk bermain alat musik dan mendengarkan lagu-lagu yang kemudian dinyanyikan kembali. Bermusik juga kegiatan yang menyenangkan, sehingga si Kecil tidak mudah bosan ketika melakukannya.
Jika orang tua bisa memainkan alat musik seperti gitar, piano, drum, atau yang lainnya, ajarilah si Kecil bermain alat-alat musik tersebut untuk meningkatkan kreativitas dan kekuatan otaknya. Hanya bernyanyi sambil mendengarkan lagu juga tidak menjadi masalah sebab keduanya juga membantu si Kecil untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya daripada hanya berdiam diri.
5. Meditasi
Ajak si Kecil untuk meditasi bersama, karena dengan dilakukannya meditasi, tubuh akan menjadi tenang dan dapat mengurangi stress serta kecemasan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan emosionalnya. Meditasi juga dapat membantu si Kecil untuk menyempurnakan ingatannya dan meningkatkan kemampuan otak untuk memproses informasi yang didapatkan. Meditasi dengan si Kecil dapat dilakukan di tempat tenang dengan menutup mata, dan bisa dilakukan 5 menit setiap harinya.
Pentingnya Pengawasan Orang Tua Terhadap Anak Saat Bermain
Saat si Kecil bermain, ada baiknya Ibu juga ikut bermain bersama. Salah satu tujuan menemani anak bermainĀ adalah pengawasan terhadap kegiatan si Kecil. Saat melakukan pengawasan, Ibu bisa memastikan keamanan si Kecil baik dari segi keamanan lingkungan maupun permainan yang dilakukan.
Dengan begitu, si Kecil akan terhindar dari bahaya. Apalagi pada anak-anak usia dini yang tidak memahami apa itu bahaya, hubungan sebab akibat dari tindakannya, dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Sebelum melakukan pengawasan terhadap permainan yang dilakukan si Kecil, ada beberapa hal yang perlu ibu perhatikan terlebih dahulu menurut Asosiasi Dokter Anak Amerika Serikat.