
Ternyata, Ini 7 Penyebab Anak Sering Batuk Pilek
3 bulan yang lalu
Dibaca 5,17 ribu
5 Menit membaca
Tumbuh kembang anak merupakan perhatian utama orang tua. Di masa tumbuh kembang ini, yang ibu inginkan pastinya adalah anak yang tumbuh dengan sehat dan bahagia dan kesannya semua akan dilakukan untuk melindungi anak dari apapun yang bisa menyakiti. Namun, secara alami, anak akan tetap jatuh sakit, terutama penyakit yang sangat umum, yakni batuk pilek.
Daftar isi
Batuk pilek adalah infeksi virus yang menyerang hidung dan tenggorokan yang merupakan bagian dari sistem pernafasan atas. Meski batuk pilek tidak menyebabkan masalah kesehatan serius, namun gejala yang dirasakannya sangat tidak nyaman, dan bisa bertahan selama 7-10 hari. Berbagai virus bisa memicu batuk pilek dan kondisi ini lebih sering dialami oleh anak-anak.
7 Penyebab Anak Sering Batuk Pilek
Apa penyebab anak sering batuk pilek? Berikut beberapa di antaranya yang wajib Ibu pahami:
1. Sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna
Sistem kekebalan tubuh anak masih berada di tahapan pertumbuhan yang membuat anak semakin rentan terhadap beragam virus yang ada. Karena sistem imunitasnya belum terbentuk penuh untuk melawan virus, imbasnya anak lebih rentan terkena batuk pilek. Kondisi ini mempersulit upaya anak melawan infeksi secara efektif dan menyebabkan waktu pemulihan yang lebih lama.
2. Sering kontak dengan anak sebaya
Anak sering berhubungan dekat dengan rekan sebayanya, terutama saat sedang bermain baik di rumah, lingkungan sekolah, maupun daycare. Oleh sebab itu, tingkat paparan mereka terhadap kuman dan virus meningkat, begitu juga risiko mereka terkena batuk pilek. Apalagi anak belum memiliki kesadaran penuh untuk jaga jarak jika mereka sakit, atau ada temannya yang sedang sakit.
3. Kebiasaan menyentuh mulut dengan tangan
Anak cenderung sering memasukkan tangan ke mulut atau sekadar menyentuh saja. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena batuk pilek atau infeksi lainnya karena tangan sering menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, sehingga menyebar ketika masuk mulut, lalu terjadilah infeksi.
4. Kebiasaan kebersihan yang belum terjaga
Pengetahuan atau kesadaran anak untuk mencuci tangan dengan benar meningkatkan risiko terkenal batuk pilek atau infeksi lainnya. Hal ini dapat mempersulit pengendalian penyebaran virus, terutama di lingkungan yang ramai.
5. Alergi
Anak-anak yang menderita alergi, terutama yang menderita rinitis alergi, lebih rentah terserang batuk pilek. Alergi dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, yang dapat memicu penyakit yang lebih parah.
6. Asma
Anak yang menderita asma kemungkinan lebih rentan terkena batuk dan pilek, dan gejalanya pun bisa lebih parah. Virus penyebab batuk pilek dapat menyerang saluran udara, membuat anak penderita asma lebih sulit bernapas.
7. Terpapar asap rokok
Paparan asap rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, membuat anak lebih rentan terkena batuk pilek atau infeksi lainnya. Asap rokok juga dapat mengiritasi saluran udara, sehingga memicu batuk dan gejala pernapasan lainnya. Sebaiknya ingatkan para perokok untuk tidak merokok di sekitar anak untuk melindungi kesehatannya.
Dampak Anak Sering Batuk Pilek Terhadap Pertumbuhannya
Pada anak, batuk pilek bukan hanya membuat mereka sakit ringan dan tidak nyaman beraktivitas, tapi juga dapat berimbas pada tumbuh kembangnya. Contohnya, jika anak tidak bisa makan dan tidur karena hidung tersumbat, maka asupan nutrisi dan energinya terhambat, dan memicu tumbuh kembangnya secara keseluruhan.
Begitu pula jika anak tidak bisa masuk sekolah atau mengikuti aktivitas fisik karena sakit, hal itu bisa berimbas pada perkembangan sosial dan pendidikannya.
Meski disebabkan oleh virus dan gejalanya ringan, batuk pilek bisa menjadi tanda anak menderita penyakit lainnya yang lebih serius seperti bronkhitis, paru-paru, atau bahkan Covid-19. Maka dari itu, sangat penting untuk memantau gejala yang dialami anak dan hubungi dokter jika perlu.
Gejala Batuk Pilek pada Anak
Batuk pilek bisa terjadi secara bertahap dan gejalanya antara lain:
- Hidung tersumbat
- Radang tenggorokan
- Sakit kepala
- Sakit otot pegal
- Batuk
- Bersin
- Suhu badan meningkat
- Telinga dan muka seperti tertekan
- Kehilangan kemampuan mengecap dan mencium
Gejala-gejala ini mirip dengan batuk pilek yang terjadi pada anak, namun gejalanya terasa lebih lama jika anak yang menderita batuk pilek.
Cara Mengatasi Anak Sering Batuk Pilek
Untuk meredakan batuk pilek pada anak lebih cepat, ada beberapa hal yang dapat ibu lakukan:
1. Mengajak anak istirahat dan tidur
Ajak anak untuk istirahat sebanyak mungkin karena saat beristirahat, tubuhnya akan melawan infeksi yang terjadi.
2. Perbanyak asupan cairan anak
Berikan anak asupan cairan yang banyak dari air putih atau jus buah yang diencerkan untuk mencegah dehidrasi.
3. Sering Berkumur
Anak berusia 6 tahun ke atas dapat berkumur air garam untuk meredakan radang tenggorokan.
4. Memanfaatkan Obat apotek
Tetesan salin unutk hidung dan madu dapat meredakan gejala seperti batuk dan hidung mampet. Ibu juga dapat bertanya pada apoteker untuk mendapatkan obat yang cocok untuk meredakan batuk pilek anak. Obat-obat yang biasanya diberikan antara lain seperti:
- Paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri dan menurunkan panas
- Redakan hidung tersumbat dengan tablet atau semprotan dekongestan
- Dekongestan sebaiknya tidak digunakan oleh anak di usia di bawah 6 tahun. Sementara anak berusia 6 hingga 12 tahun sebaiknya tidak menggunakan dekongestan lebih dari 5 hari. Pastikan ibu selalu mengikuti instruksi dosis harian dan jangan beri anak obat lebih dari anjuran pakai. Berbagai obat batuk pilek mengandung bahan yang tidak cocok untuk anak, bayi, dan ibu hamil. Oleh sebab itu, penting untuk berkonsultasi dengan ahlinya sebelum memberi obat untuk anak.