Tinggi dan Berat Badan Anak Dipengaruhi Asupan Protein Hariannya

Tinggi dan Berat Badan Anak Dipengaruhi Asupan Protein Hariannya

3 tahun yang lalu
Dibaca 3,72 ribu

Ditinjau secara medis oleh: dr. Carla Pramudita Susanto | Ditulis oleh: Maria Amanda

Ibu mungkin pernah menghadapi si Kecil yang susah makan. Padahal, ada banyak nutrisi yang perlu dipenuhi si Kecil untuk mendukung pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuhnya. Salah satu nutrisi penting yang perlu dipenuhi adalah protein untuk mendukung tinggi dan berat badannya secara optimal. Ada banyak sumber protein yang baik untuk anak, seperti protein hewani dan nabati.

Untuk itu, Ibu perlu mengetahui peran dan sumber protein terbaik untuk anak.

Apa manfaat protein untuk dukung tinggi dan berat badan si Kecil?

Kesehatan dan tumbuh kembang anak didukung dengan asupan nutrisi seimbang. Mulai dari vitamin dan mineral, protein, dan karbohidrat. Salah satu yang memegang peran penting pertumbuhan anak adalah protein.

Tahukah Anda, konsumsi protein menjadi dasar penting bagi anak untuk mendukung berat badan,  tinggi badan, serta kognitif anak. Protein yang tidak terpenuhi secara optimal dapat berdampak pada tidak tercapainya tinggi dan berat badan anak sesuai standar usianya. Di dalam buku The Role of Protein and Amino Acids in Sustaining and Enhancing Performance, kekurangan protein dan asam amino dapat berisiko terganggunya perkembangan kognitif anak, karena memiliki peran penting dalam mendukung fungsi otak anak.

Protein merupakan salah satu nutrisi mendasar dalam pertumbuhan tubuh anak. Kandungan asam amino dalam protein menyokong kerja hormon dan enzim di dalam tubuh anak untuk meningkatkan fungsi otak dan daya pikir, memperkuat daya tahan tubuh, membentuk otot, rambut, juga kolagen.

Asam amino esensial di dalam protein memegang peran signifikan dalam pertumbuhan anak, termasuk mencapai tinggi dan berat badan anak yang seimbang sesuai dengan usianya. Asam amino esensial memerangi anak dari kondisi stunting yang bisa menghambat pertumbuhan anak ke depannya.

Stunting merupakan kondisi ketika anak tidak mencapai tinggi badan yang sesuai dengan standar usianya. Biasanya pertumbuhan ini diukur oleh dokter anak langsung setiap bulannya. Berdasarkan laman United Kingdom National Health Service dan jurnal Behavioral and Brain Function, kekurangan nutrisi, terutama protein, bisa berdampak pada stunting yang ke depannya bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, dari segi kesehatan fisik maupun kognitif anak.

Namun tenang, kejadian ini bisa dihindari dengan memperhatikan nutrisi, terutama asupan protein supaya anak bisa mencapai pertumbuhan terbaik pada usianya. Protein ibarat perisai yang perlu dipertahankan agar pertumbuhan anak bisa optimal.

Sumber protein hewani atau nabati yang baik untuk pertumbuhan anak?

Ibu perlu menyertakan protein di dalam setiap menu harian anak. Sumber protein pada makanan dapat diperoleh dari:

  • Protein hewani: Daging unggas, sapi, maupun ikan, susu, serta telur
  • Protein nabati: Brokoli, bayam, buncis, jagung muda, tahu, tempe, kacang-kacangan, serta biji-bijian.

Apa beda protein hewani dan nabati untuk anak? Protein pada keduanya memiliki peran dan manfaat yang sama. Namun, keduanya memiliki kandungan yang berbeda di dalam tubuh.

Protein hewani kaya asam amino, termasuk 9 asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan si Kecil. Sementara itu, protein nabati mengandung asam amino yang tidak lebih tinggi dibandingkan protein hewani. Protein nabati dan hewani perlu dikonsumsi dalam jumlah seimbang agar saling mendukung pertumbuhan anak, terutama tinggi dan berat badan.

Meskipun protein hewani memiliki kualitas protein yang lebih baik, bukan berarti asupan nabati tidak sehat untuk si Kecil. Asupan protein nabati tetap perlu dikonsumsi karena mengandung beragam vitamin dan mineral yang berguna untuk kesehatan dan daya tahan tubuhnya.

Untuk melengkapi pemenuhan nutrisi tambahan anak, pilihlah susu tinggi protein dengan kandungan 3 sumber bahan protein, omega 3 dan 6, tinggi kalsium, serta 12 vitamin, dan 8 mineral untuk dukung nutrisi harian si Kecil. Kandungan lengkap ini bisa diperoleh melalui konsumsi susu Pediasure.

Pediasure mencukupi nutrisi harian anak sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG), terutama kebutuhan proteinnya, sehingga ia bisa mencapai tinggi dan berat badan yang sesuai dengan standar usianya. Selain itu, dengan asupan nutrisi yang adekuat, daya tahan anak akan jadi lebih baik. Dengan makanan bergizi dan Pediasure dua kali sehari, bisa membantu si Kecil mencapai potensi pertumbuhannya!

Nutrisi yang terdapat di dalam susu Pediasure juga membantu mendukung daya tahan tubuh anak, terutama ketika anak susah makan, agar tidak gampang sakit. Yuk, ajak ia minum Pediasure dua kali sehari dan lihat kemajuan pertumbuhannya. Pastikan untuk selalu membaca label kemasan sebelum membeli susu, ya. 

Pediasure, lihat kemajuan pertumbuhan si Kecil!

10 dari 10 ibu Home Tester setuju tinggi badan si Kecil meningkat setelah mengonsumsi PediaSure selama 3 bulan.

 

 

Sumber:

Feeding Your Child Athlete (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 26 May 2020, from https://kidshealth.org/en/parents/feed-child-athlete.html

Protein. (2012). Retrieved 26 May 2020, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/what-should-you-eat/protein/

Insight, F. (2010). Getting Childhood off to a Strong Start with Protein — IFIC Foundation. Retrieved 26 May 2020, from https://foodinsight.org/wp-content/uploads/2018/05/2018-FHS-Report-FINAL.pdf

Energy and protein requirements. (2020). Retrieved 26 May 2020, from http://www.fao.org/3/aa040e/AA040E10.htm

Why Extra Protein for Your Child Is Unnecessary – and Possibly Dangerous. (2017). Retrieved 26 May 2020, from https://health.clevelandclinic.org/why-extra-protein-for-your-child-is-unnecessary-and-possibly-dangerous/

Berrazaga, I., Micard, V., Gueugneau, M., & Walrand, S. (2019). The Role of the Anabolic Properties of Plant- versus Animal-Based Protein Sources in Supporting Muscle Mass Maintenance: A Critical Review. Nutrients, 11(8), 1825. doi: 10.3390/nu11081825

Plant Protein vs. Animal Protein: What's Better for You? | Cedars-Sinai. (2020). Retrieved 26 May 2020, from https://www.cedars-sinai.org/blog/best-protein.html

HUPO - Proteins with essential amino acids may be key to eliminating child nutrition in developing countries. (2020). Retrieved 26 May 2020, from https://www.hupo.org/News/4250055

Semba, R., Shardell, M., Sakr Ashour, F., Moaddel, R., Trehan, I., & Maleta, K. et al. (2016). Child Stunting is Associated with Low Circulating Essential Amino Acids. Ebiomedicine, 6, 246-252. doi: 10.1016/j.ebiom.2016.02.030

An egg a day may prevent stunted growth in infants. (2018). Retrieved 26 May 2020, from https://www.nicswell.co.uk/health-news/an-egg-a-day-may-prevent-stunted-growth-in-infants

Pedoman Gizi Seimbang, Kementerian Kesehatan.pdf. (2020). Retrieved 28 May 2020, from https://drive.google.com/file/d/0ByRlDMiFQLUAWDZzcDlycHFqR00/view

Kar, B., Rao, S., & Chandramouli, B. (2008). Cognitive development in children with chronic protein energy malnutrition. Behavioral And Brain Functions, 4(1), 31. doi: 10.1186/1744-9081-4-31

Research, I. (1999). Amino Acid and Protein Requirements: Cognitive Performance, Stress, and Brain Function. National Academies Press (US). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK224629/

 

*Berdasarkan hasil survei Home Tester Club Indonesia kepada 308 responden setelah mengkonsumsi PediaSure selama Desember 2019-Maret 2020.